ROCKY MOUNT – Pertarungan dua petinju pound for pound terbaik di planet ini, Floyd Mayweather Jr. dan Manny Pacquiao paling ditunggu dunia. Tapi sepertinya, lembaran uang lebih berharga bagi keduanya ketimbang warisan yang tak ternilai di masa depan.
Kritik serta kecaman itu datang dari legenda hidup tinju dunia, ‘Sugar’ Ray Leonard yang mulai gerah terhadap kekeraskepalaan Pacquiao dan Mayweather yang tak bisa disatukan di atas ring, hanya karena terkendala negosiasi finansial.
Padahal, pertarungan keduanya tentu akan menjadi memori indah bagi tiap mata penikmat tinju di masa depan. Kelak, pertarungan keduanya akan lestari di tiap ingatan orang-orang yang disuguhi adu jotos dua petinju yang saling mengklaim dirinya terbaik itu.
“Masalah negosiasi itu sifatnya lebih merusak tinju, atau bahkan lebih lagi, akan merusak warisan karier mereka,” ketus ‘Sugar’ Ray kepada BBC Sport, Rabu (4/4/2012).
“Jalanilah laga itu demi sejarah masing-masing. Sementara bagi publik, nantinya mereka akan bilang, ‘saya ingat ketika’. Warisan seperti itu nilainya melampaui uang sebanyak apapun,” lanjut Leonard sembari memprovokasi keduanya untuk segera naik ring.
Kritik serta kecaman itu datang dari legenda hidup tinju dunia, ‘Sugar’ Ray Leonard yang mulai gerah terhadap kekeraskepalaan Pacquiao dan Mayweather yang tak bisa disatukan di atas ring, hanya karena terkendala negosiasi finansial.
Padahal, pertarungan keduanya tentu akan menjadi memori indah bagi tiap mata penikmat tinju di masa depan. Kelak, pertarungan keduanya akan lestari di tiap ingatan orang-orang yang disuguhi adu jotos dua petinju yang saling mengklaim dirinya terbaik itu.
“Masalah negosiasi itu sifatnya lebih merusak tinju, atau bahkan lebih lagi, akan merusak warisan karier mereka,” ketus ‘Sugar’ Ray kepada BBC Sport, Rabu (4/4/2012).
“Jalanilah laga itu demi sejarah masing-masing. Sementara bagi publik, nantinya mereka akan bilang, ‘saya ingat ketika’. Warisan seperti itu nilainya melampaui uang sebanyak apapun,” lanjut Leonard sembari memprovokasi keduanya untuk segera naik ring.
Leonard sendiri mengingat masa jayanya saat berkiprah di era terakhir keemasan olahraga ini, bersama sejumlah petarung kenamaan lainnya seperti Wilfred Benitez, Roberto Duran, Tommy Hearns dan Marvin Hagler.
“Dari tahun 90an dan mundur hingga masa 60an, banyak petarung hebat dan melimpah bakat-bakat luar biasa. Tapi sekarang anda hanya mendengar nama Pacquiao dan Mayweather,” sambung legenda yang disebut petinju terbaik di dekade 80an itu.
“Mereka pribadi-pribadi yang hebat, dan mungkin bisa mengatasi para petinju di era saya, tapi mereka harus melakukan sesuatu yang terbaik untuk diri mereka sendiri. Tapi yang saya maksud bukan secara finansial,” tukasnya lagi.
“Saat seseorang datang kepada anda dan berkata, ‘tahukah anda, saya bersama kakek saya menyaksikan anda melawan Tommy Hearns’ atau ‘ ketika anda kalah dari Duran, ayah saya menangis’. Momen-momen seperti itu amatlah spesial, lebih dari sekedar jutaan lembaran uang,” tuntas Leonard.
(raw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar