LONDON – Nada-nada emosi berbalut sindiran terucap dari mulut trenador (pelatih) Benfica, Jorge Jesus usai timnya menyerah 1-2 di leg kedua (agg. 1-3) dari Chelsea di perempat final Liga Champions. Jesus pun menangkap adanya konspirasi antara wasit dan Chelsea.
Tak sekedar asal ucap, Jesus sudah melihat indikasi ‘bantuan’ wasit terhadap The Blues lewat kartu merah yang diterima Maxi Pereira di menit ke-40. Meski napas Águias sempat diperpanjang gol Javi García yang menyamakan kedudukan setelah tertinggal dari gol penalti Frank Lampard – yang juga dikritik Jesus.
Tak sekedar asal ucap, Jesus sudah melihat indikasi ‘bantuan’ wasit terhadap The Blues lewat kartu merah yang diterima Maxi Pereira di menit ke-40. Meski napas Águias sempat diperpanjang gol Javi García yang menyamakan kedudukan setelah tertinggal dari gol penalti Frank Lampard – yang juga dikritik Jesus.
Tapi bermain dengan 10 orang membuat timnya timpang dan akhirnya harus dihantam gol dramatis Raul Meireles di masa injury time. Jesus pun merasa timnya tak pantas kalah. Baginya, bukan hanya11 pemain Chelsea yang mengalahkan Benfica, tapi juga tambahan satu wasit, Damir Skomina.
“Saya ingin memberi ucapan selamat kepada para pemain saya karena mereka telah bermain melawan Chelsea dan juga wasit,” sindir Jesus kepda Sport TV, Kamis (5/4/2012).
“Kami dikalahkan oleh hal-hal mendetil yang tak ada hubungannya dengan kedua klub. Kartu merah Maxi Pereira dan penalti di babak pertama tak masuk akal buat saya,” lanjut mantan Meio-campista (gelandang) Sporting Lisbon itu.
“Kami benar-benar tak mengerti bagaimana keputusan seperti itu bisa tercipta di pertandingan selevel perempat final Liga Champions. Terang saja kami dirugikan oleh keputusan wasit,” tukasnya.
(raw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar